Vrydag 08 Maart 2013

Tugas PLH

 


Pemanasan global merupakan satu fenomena pemerangkapan gas yang dikenali sebagai gas rumah hijau yang mana kumpulan gas ini menghalang dan memerangkap haba bumi daripada terbebas keluar ke angkasa. Sifat kumpulan gas ini ialah membenarkan bahangan matahari menembusinya tetapi menghalang pembebasan semula bahangan bumi ke atmosfera. Contoh gas rumah hijau ialah karbon dioksida, karbon monoksida, kloroflorokarbon (CFC), metana, nitrogen oksida dan lain-lain. Kebiasaannya, fenomena pemanasan global dapat dirasai dengan lebih jelas di kawasan kutub utara dan selatan, kawasan pembangunan perindustrian, kawasan perbandaran dan banyak lagi tempat dunia.
PUNCA-PUNCA BERLAKUNYA PEMANASAN GLOBAL

1. PERINDUSTRIAN

Aktiviti perindustrian merupakan punca utama kepada fenomena pemanasan global. Pembakaran bahan api fosil seperti gas dan arang batu bagi menggerakkan mesin dan jentera telah mengeluarkan banyak gas rumah hijau terutamanya gas karbon dioksida.

Semakin banyak gas karbon dioksida dihasilkan, semakin banyak haba yang dan terperangkap oleh lapisan gas lalu meningkatkan suhu udara secara global.


2. PENGANGKUTAN

Kenderaan bermotor kini merupakan pengangkutan utama bagi manusia memudahkan pergerakan mereka di bumi ini.

Penggunaan kenderaan yang menggunakan minyak sebagai bahan bakar utama bagi menggerakkan enjin kenderaan khususnya minyak tanpa plumbum telah banyak membebaskan gas karbon dioksida dan gas karbon monoksida

3. PEMBAKARAN HUTAN

Kegiatan pembakaran hutan secara besar-besaran dan berleluasa untuk membersihkan kawasan hutan bagi menjalankan aktiviti pertanian, petempatan atau sebagainya telah menyumbang kepada pemanasan global

Pembakaran hutan telah menyebabkan imbangan kandungan oksigen dengan karbon dioksida tidak seimbang. Lebihan karbon dioksida terjadi dan berlakulah pemanasan global
Asap yang terbebas ke angkasa daripada pembakaran hutan juga mengandungi banyak gas karbon dioksida.


4. PERTANIAN DAN PENTERNAKAN

Aktiviti pertanian yang menggunakan racun-racun serangga dan baja kimia secara berlebihan.

Penggunaan racun-racun serangga dan baja kimia yang secara berlebihan ini telah mengeluarkan banyak gas rumah hijau terutamanya gas metana.
Kegiatan perternakan juga menyebabkan berlakunya pemanasan global. Hasil buangan najis haiwan ternakan seperti kambing dan lembu telah menghasilkan dan membebaskan banyak gas metana ke angkasa.


LETUSAN GUNUNG BERAPI

Selain punca pemanasan global yang disebabkan oleh aktiviti manusia terdapat juga disebabkan oleh faktor semulajadi iaitu letusan gunung berapi.

Letupan gunung berapi yang banyak mengeluarkan asap dan debu yang mengandungi banyak gas rumah hijau contohnya karbon dioksida, gas karbon monoksida, gas sulfur dioksida dan sebagainya telah menyumbang kepada berlakunya pemanasan global.

Contoh gunung berapi yang pernah meletus ialah Gunung Tambore di Sumbawa dan Gunung Krakatoa di Selat Sunda.


KESAN-KESAN AKIBAT PEMANASAN GLOBAL

Peningkatan suhu secara global sudah tentu akan mencairkan litupan salji dan glasier di kawasan-kawasan pergunungan dan kedua-dua kutub. Kenaikan air laut akibat pencairan ais berupaya memberi dampak yang dahsyat seperti kejadian banjir besar terhadap negara-negara kepulauan contohnya Fiji dan Maldives serta negara-negara pada ketinggian yang rendah contohnya Belanda dan Bangladesh. Akibat pencairan ais yang menyebabkan kejadian banjir besar ini akan mengakibatkan kemusnahan bukan sahaja nyawa manusia dan harta benda akan musnah tetapi bekalan makanan seperti tanah-tanah pertanian yang subur akan turut termusnah.
Suhu bumi yang tinggi menyebabkan tanah-tanah yang subur menjadi tandus dan tidak sesuai bagi aktiviti pertanian. Pokok-pokok tanaman juga tidak dapat hidup dengan subur seterusnya mengurangkan hasil pertanian. Walaupun hanya berlaku perubahan kecil pada suhu, taburan hujan dan sinaran matahari,ia boleh menyebabkan hasil pertanian terjejas teruk, sekaligus mengancam bekalan makanan dunia.

Kekeringan sumber air permukaan bumi/ kemarau menyebabkan proses sejatan tidak mempunyai wap-wap air untuk membentuk awan yang tebal bagi menurunkan hujan. Kadar hujan berkurangan, udara menjadi kering dan persekitaran menjadi panas. Dalam keadaan udara kering memudahkan terbentuknya jerebu/ partikulat-partikulat terampai. Pemanasan global mengakibatkan peningkatan suhu di Lautan Pasifik. Hal ini mengubah pola tiupan angin lazim dari darat ke laut akibat perbezaan tekanan yang hebat. Kesannya angin kencang bertiup ke barat Pasifik menyebabkan cuaca panas dan angin lembab pula bertiup ke timur Pasifik menyebabkan kejadian ribut, banjir dan taufan.

Penyebab Pemanasan Global dan Akibatnya Bagi Bumi


(Pustaka Fisika). Telah umum diketahui, salah satu masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah pemanasan global (Global Warming). Dampaknya pada bumi dan kehidupan seluruh makhluk sungguh sangat menakutkan. Apa yang menjadi sebab terjadinya global warming, sudah sangat sering diperdebatkan oleh komunitas ilmuwan, media, bahkan politisi. Tetapi, sayangnya, kita masih saja terus memperbincangkan penyebab seputar global warming, padahal akibat yang ditimbulkan setiap hari semakin nyata dan terukur. Satu hal yang pasti, penyebabnya adalah siapa lagi kalau bukan kita, umat manusia, dan akibat dari ini akan sangat terasa.
Berikut ini faktor penyebab terjadinya pemanasan global:
1. Polusi Karbondioksida dari pembangkit listrik bahan bakar fosil
Ketergantungan kita yang semakin meningkat pada listrik dari pembangkit listrik bahan bakar fosil membuat semakin meningkatnya pelepasan gas karbondioksida sisa pembakaran ke atmosfer. Sekitar 40% dari polusi karbondioksida dunia, berasal dari produksi listrik Amerika Serikat. Kebutuhan ini akan terus meningkat setiap harinya. Sepertinya, usaha penggunaan energi alternatif selain fosil harus segera dilaksanakan. Tetapi, masih banyak dari kita yang enggan untuk  melakukan ini.
2. Polusi Karbondioksida dari pembakaran bensin untuk transportasi
Sumber polusi karbondioksida lainnya berasal dari mesin kendaraan bermotor. Apalagi, keadaan semakin diperparah oleh adanya fakta bahwa permintaan kendaraan bermotor setiap tahunnya terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang juga tumbuh sangat pesat. Sayangnya, semua peningkataan ini tidak diimbangi dengan usaha untuk mengurangi dampak.
3. Gas Metana dari peternakan dan pertanian.
Gas metana menempati urutan kedua setelah karbondioksida yang menjadi penyebab terdinya efek rumah kaca. Gas metana dapat bersal dari bahan organik yang dipecah oleh bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen, misalnya dipersawahan. Proses ini juga dapat terjadi pada usus hewan ternak, dan dengan meningkatnya jumlah populasi ternak, mengakibatkan peningkatan produksi gas metana yang dilepaskan ke atmosfer bumi.
4. Aktivitas penebangan pohon
Seringnya penggunaan kayu dari pohon sebagai bahan baku membuat jumlah pohon kita makin berkurang. Apalagi, hutan sebagai tempat pohon kita tumbuh semakin sempit akibat beralih fungsi menjadi lahan perkebunan seperti kelapa sawit. Padahal, fungsi hutan sangat penting sebagai paru-paru dunia dan dapat digunakan untuk  mendaur ulang karbondioksida yang terlepas di atmosfer bumi.
5. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan
Pada kurun waktu paruh terakhir abad ke-20, penggunaan pupuk kimia dunia untuk pertanian meningkat pesat. Kebanyakan pupuk kimia ini berbahan nitrogenoksida yang 300 kali lebih kuat dari karbondioksida sebagai perangkap panas, sehingga ikut memanaskan bumi. Akibat lainnya adalah pupuk kimia yang meresap masuk ke dalam tanah dapat mencemari sumber-sumber air minum kita.
Berikut ini akibat yang ditimbulkan oleh terjadinya pemanasan global:
1. Kenaikan permukaan air laut seluruh dunia
Para ilmuwan memprediksi peningkatan tinggi air laut di seluruh dunia karena mencairnya dua lapisan es raksasa di Antartika dan Greenland. Banyak negara di seluruh dunia akan mengalami efek berbahaya dari kenaikan air laut ini. Inilah mungkin yang faktor penyebab tenggelamnya Ibu Kota Jakarta beberapa tahun mendatang sesuai dengan yang diprediksi ilmuwan.
2. Peningkatan intensitas terjadinya badai
Tingkat terjadinya badai dan siklon semakin meningkat. Di dukung oleh bukti yang telah ditemukan oleh para ilmuwan bahwa pemanasan global secara signifikan akan menyebabkan terjadinya kenaikan temperatur udara dan lautan. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan kecepatan angin yang dapat memicu terjadinya badai kuat.
3. Menurunnya produksi pertanian akibat gagal panen
Diyakini bahwa, milyaran penduduk di seluruh dunia akan mengalami bencana kelaparan karena faktor menurunnya produksi pangan pertanian akibat kegagalan panen. Ini disebabkan oleh pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan iklim yang kurang kondusif bagi tanaman pangan.
4. Makhluk hidup terancam kepunahan
Berdasarkan penelitian yang dipublikasin di Nature, pada tahun 2050 mendatang, peningkatan suhu dapat menyebakan terjadinya kepunahan jutaan spesies. Artinya, di tahun-tahun mendatang keragaman spesies bumi akan jauh berkurang. Namun, semoga saja tidak termasuk di dalamnya spesies manusia.


0 opmerkings:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com